Naskah Orasi demo, unjuk rasa, Mencari Keadilan.. - dedaliku

Rabu, 10 November 2021

Naskah Orasi demo, unjuk rasa, Mencari Keadilan..

Contoh naskah Orasi

Menjadi seorang orator diperlukan mental yang kuat juga karakter yang kuat juga, dengan demikian masa akan mendengarkan dan menyimak secara seksama apa yang hendak kita sampaikan. Pada dasarnya orator merupakan seorang yang ahli dalam berpidato, yakni berbicara didepan umum, massa, dengan menggunakan pola pesuasif (pedekatan), mampu mengubah cerita hingga bisa menggugah audient, dalam hal ini bagaimanakan Orator dalam menyampaikan Orasinya ketika melakukan demonstrasi masa, hal ini kerap dilakukan oleh sebuah komunitas, perkumpulan, masyarakat, pelajar, buruh dan sebagainya, seperti para aktivis ketika menyuarakan pendapatnya didepan sebuah gedung, ataupun jalan, biasanya mereka menggunakan megaphone agar orasinya terdengar oleh kalayak ramai hingga didengarkan oleh objek yang didemo/dituju. Berikut beberapa Contoh Naskah Orasi Demo, unjuk Rasa dalam berbagai perso'alan.

Tentang Keadilan, Kepastian Penegakan Hukum

Hai para pemangku kebijakan, sudahkah kalian makan hari ini?
Sudah kenyangkah anda? Atau masih lapar? Kami rasa kalian merasa kenyang walaupun tak makan.
Jika demikian dengarkan suara kami, suara orang-orang yang lapar, suara orang-orang yang selalu haus, dahaga, serta selalu mencari makan, Namun makanan kami adalah makanan keadilan, yang kami butuhkan hanya keadilan, tentang kepastian Hukum, juga tentang Norma.
Kami bergelombol ditempat ini haus akan kebijaksanaan.
Lapar karena banyak ketimpangan hukum yang condong kekiri..
Kami bukan pengemis, bukan juga pencari suaka..
Kami hanya ingin tuntutan kami dikabulkan karena jika kami terus lapar, kami akan buas melibihi buasnya harimau hutan..
Segera temui kami, katakan pada kami, apa yang mesti kau katakan, tentunya dengan hukumlah kalian harus mengutarakan perkataan..

Dibumi ini kami berdiri, di terik matahari ini kami berjalan, dan lari maju kedepan demi keadilan,
Udara yang menghembus adalah saksi, langitpun mendengarnya, keringat kami adalah bukti perjuangan bahwa kami tidak diam.. 
Kami berteriak., Kami bersorak, tak akan pernah merasa serak.
Hukum adalah independensi, Hukum adalah Panglima, Hukum juga yang jadikan semua dengan kedamaian..
Kami patuh dengan Hukum, siap diatur olehnya, siap tunduk pada amanah Undang-undang..
Kedatangan kami kemari pula atas panggilan hukum itu sendiri. Maka Wahai para penegak hukum, kemanakan Hukum itu, tunjukkan pada kami, karena keadilan hukum adalah pasti, kepada kalian pejabat yang tahu hukum, keadilan ini mesti dihadirkan pada kami..

Bergerak terus bergerak, mendesak terus mendesak...
Sampai mereka tahu bahwa rontaan kami adalah orang yang sesak, 
Mencari jalan dengan mengarak dan berteriak serempak.
karena rasa keadilan yang sudah terdepak..

Mereka menganggap kita lemah, itu pasti! mereka berfikiran kami Bodah, itu juga pasti!
sehingga kita bisa berkerumun disini, bersama-sama orang-orang lemah dan bodoh untuk menjadi tertawaan.. kalau kalian masih bisa tertawa..
Kami bodoh dan pantas di bodohi, kami yang lemah pantas juga ditindasi.. Ketika kami satu suara, masihkah kalian bisa bodohi kami, tindas kami.. silahkan saja kalau itu yang kalian kehendaki,
Namun Ingat, Silemah ini akan menggeliat, sibodoh pula akan bertindak ceroboh, jika memang tak ada solusi. 
Kami bukan mencari apa, karena kami mudah terbakar, kami hanya mencari mimpi pasti akan aturan yang sudah diamanati, tentang hukum yang sudah pasti.
Wahai para birokrasi, tuntunlah kami dengan hati, kami yang lemah nan bodoh ini, hanya menuntut keadilan kami.

Siapa yang bermain api pasti terbakar..
Siapa yang bermain air pasti basah.
Siapa yang bermain Pisau pasti terkena lukanya.
Sekarang siapa yang bermain Hukum?
Siapa yang memainkan kami?
Siapa yang mempermainkan keadilan?
Salahkah kami datang kemari untuk keadilan?
Salahkah kami datang dengan bergerombolan ini untuk menemui pihak yang mengaku dirinya adil?
Jawabannya yang mempermaikan keadilan akan diadili!

Mencari ketenangan itu semua orang ingin mendapatkannya
Menjadi bahagia adalah dampaan para manusia.
Hidup tenang, hati tentram, fikiranpun nyaman
Semua itu adalah impian,,
Tapi usaha untuk semua itu dihari ini terasa diobrak abrik!
Terasa dirobek suasana ketengan kami!
Rasa untuk nyamanpun menjadi terganggu, karena memang ada yang mengganggu..
Kami ingin kembalikan itu semua, tegakkan Hukum yang seadil-adilnya agar semua bisa berjalan seperti sedia kala.
Mungkin hanya itu yang bisa saya tuliskan untuk anda yang mencari Naskah Orasi demo, unjuk rasa, Mencari Keadilan.. Usahakan untuk menghindari sesuatu ungkapan yang berpotensi merugikan diri anda, seperti bahasa mencela, atau memprovokasi massa agar berbuat anarkis. Mungkin hanya itu semoga kedepan kami dapat mengembangkan lagi tulisan kami, dengan konten yang lebih berisi, Terimakasih karena sudah berkunjung dibloh ini, Kritik dan saran mohon untuk dituangkan dalam kolom komentar. Tetap semangat teruslah berjuang menuntut keadilan.. 
Comments


EmoticonEmoticon